UB Resmi Bergabung dengan Indonesia AI Research Consortium (IARC)

Pada tanggal 6 Agustus 2024, Universitas Brawijaya (UB) resmi menjadi anggota baru dari Indonesia AI Research Consortium (IARC). Kehadiran UB dalam konsorsium ini menandai komitmen UB dalam memajukan riset dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia.

Dalam pertemuan tahunan IARC yang diadakan di Universitas Gunadarma, UB diwakili oleh dua perwakilannya: Rizal Setya Perdana, S.Kom., M.Kom., Ph.D. dan Putra Pandu Adikara, S.Kom., M.Kom. Keduanya hadir untuk berkolaborasi dengan para peneliti dan akademisi lainnya seperti dari Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Telkom University (Tel-U), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), IPB University dalam mengembangkan solusi AI yang inovatif dan relevan.

Pertemuan ini diawali dengan sambutan dari Rektor Universitas Gunadarma, Prof. E.S. Margianti, S.E., M.M., diikuti sambutan dari Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., dan sambutan dan pembukaan oleh Direktorat Jenderal DIKTI, Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris, M.Sc. Acara utama kemudian dimulai yaitu “Kick of the AI Research Collaboration Network Initiative and The Launching of Indonesia AI Research Consortium (IARC)” yang dilaksanakan Live Streaming dari Kampus F4 UG – IARC Research Network Secretariat, Universitas Gunadarma. Setelah Kick Off acara dilanjutkan dengan arahan dari Dewan Pengawas IARC, Prof.Iir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. Dua keynote speech dipresentasikan oleh Prof. Simon See, Global Head for Nvidia AI Technology Center – NVIDIA Corporation, dengan tema “State of AI and AI Nation” dan dilanjutkan dengan IARC Action Plan oleh Dr. rer.nat I Made Wiryana, S.Si., S.Kom., M.Sc. Setelah penutupan, beberapa perwakilan akademisi anggota IARC termasuk UB beserta tentunya Prof. Simon See berdiskusi panjang terkait riset AI, pengembangan AI, dan sharing terkait pengalaman-pengalaman di akademisi dan juga industri di Indonesia dan Singapura.

Live Streaming Kick off AI Research Collaboration Network Initiative & Launching of IARC Research Network Secretariat (6 Agustus 2024)

IARC diprakarsai oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc, PhD, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek pada tanggal 14 Oktober 2020. Konsorsium ini pada awal didirikannya tanggal 14 Oktober 2020 ada 6 universitas yang tergabung: UGM, UI, ITB, Universitas Gunadarma, ITS, Tel-U. Kemudian dalam perjalanannya Udinus masuk sehingga anggota IARC menjadi 7 universitas. Hingga akhirnya pada tanggal 6 Agustus 2024, UB dan IPB bergabung sehingga menjadi 9 universitas. Kegiatan yang diadakan oleh IARC bertujuan untuk semua kampus di Indonesia. Sebagai kekuatan penggerak dalam aktivitas penelitian AI di universitas-universitas di Indonesia, IARC berperan penting dalam memajukan riset dan pengembangan kecerdasan buatan. Kolaborasi antar anggota konsorsium ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan solusi AI yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sebagai bagian dari IARC, UB akan berkontribusi dalam berbagai proyek riset, pelatihan, dan pengembangan AI. Pusat Kecerdasan Buatan UB (AI Center UB) akan memainkan peran penting dalam menghubungkan pengetahuan dan sumber daya di universitas dengan komunitas riset AI di seluruh Indonesia.

Dengan bergabungnya UB dalam IARC, diharapkan akan terjadi percepatan dalam pengembangan teknologi AI di tanah air. Semoga kolaborasi ini membawa manfaat besar bagi masyarakat dan industri Indonesia!